Al Jalalah artinya kebesaran atau keagungan. Kita akan mempelajari aturan lafadz Jalalah (Allah). Cara membaca kalimat Allah ada 2, yaitu ...
Hari ini kita belajar cara membaca
lafadz jalalah (lafadz Allah) atau kalimat Allah. Yuk kita mulai !
Bismillah. Alhamdulillah. Wa salatu was-salam ala Rasulillah.
Cara Membaca Lafadz Jalalah
Arti lafadz Jalalah adalah kebesaran atau keagungan. Kita akan mempelajari aturan
lafadz jalalah (Allah).
Kata Allah muncul dalam Al Quran hampir 2.700 kali. Kalau jumlah kata Allah ini dibagi dengan jumlah halaman, maka akan muncul rata-rata 4 kali di setiap halaman.
Sekarang kita bahas satu persatu cara membacanya
1. Lafadz Jalalah dibaca Tebal
Huruf lam dalam kata Allah dibaca tebal jika huruf sebelumnya berharakat fathah atau dhammah. Maksud dibaca tebal disini adalah huruf lam dibaca tidak seperti berharakat fathah biasa. Huruf lam dibaca tebal bunyinya seperti ditambah vokal "o" sehingga bunyinya mirip "lo". Catatan: walaupun ada tambahan bunyi o, mulut tidak dimonyongkan
Contoh lafadz Allah dibaca tebal
Contoh yang paling mudah dan sering diucapkan adalah kalimat Allahu Akbar. Kata Allah disini dibaca tebal, bunyinya seperti "o". Hanya mirip, bukan berarti dibaca seperti o dalam bahasa Indonesia.
Atau di surat Asy Syams ayat 13 ini
 |
Contoh lafadz Jalalah tebal
|
Di sini ada kata Rasulullah dibaca tebal karena huruf sebelumnya berharakat dhammah. Kalau berharakat kasroh, maka cara bacanya menjadi tipis. Dibaca Rasulillah.
Dan dalam kata Naqatallahi, ini juga dibaca tebal karena huruf sebelumnya fathah.
Contoh lafadz jalalah yang dibaca tebal seperti di surat Al Baqarah ayat 2 ini
 |
Contoh lafadz Allah dibaca tebal |
Huruf lam di kata ini dibaca tebah (khatamallahu) karena huruf sebelum lam berharakat fathah.
2. Lafadz Jalalah dibaca Tipis
Hukum selanjutnya dari lafadz jalalah dibaca tipis kalau huruf sebelumnya berharakt kasrah. Dibaca tipis di sini artinya huruf lam dibaca seperti berharakat fathah biasa, bunyinya "la".
Contoh lafadz Allah dibaca tipis
 |
Lafadz Allah dibaca tipis |
Kata ini sering kita ucapkan dan sudah terbiasa. Bismillahi, kata Allah disini dibaca tipis millahi, bukan millohi. Kata Allah disini dibaca tipis karena huruf sebelumnya berharakt kasrah.
Contoh selanjutnya kata
 |
Lafazh Allah dibaca tipis |
Kata dinillahi, disini juga la-nya dibaca tipis karena sebelumnya ada harakat kasrah.
Jadi, kesimpulan dari cara pengucapan lam disini :
1. Dibaca tebal ( bunyinya mirip vokal 0) kalau huruf sebelumnya berharakat fahtah atau dhammah.
2. Dibaca tipis (bunyinya mirip seperti membaca la dalam bahasa Indonesia) kalau huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh pengucapaan Allah yang tipis itu biasa diucapkan oleh kaum Nasrani. Mereka mengatakan Allah itu tipis, bukan Alloh (tebal).
Semoga materi cara mengucapkan huruf Allah ini membantu kita membaca Al Qur'an lebih baik.
FAQ Lafazh Allah
1. Apa yang dimaksud dengan lafadz Allah?
Lafadz Allah adalah kata dalam bahasa Arab yang merujuk pada nama Tuhan yang Maha Esa dalam Islam. Kata "Allah" terdiri dari empat huruf Arab: أ (Alif), ل (Lam), ل (Lam), هـ (Ha). Dalam Islam, lafadz Allah adalah nama yang paling mulia dan agung, yang digunakan untuk merujuk pada Tuhan yang Maha Kuasa dan Pencipta alam semesta.
2. Apa makna dari lafadz Allah dalam Islam?
Makna dari lafadz Allah mencakup segala sifat dan atribut yang dimiliki oleh Tuhan, seperti Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Mengetahui, dan Maha Kuasa. Dalam Al-Qur'an, lafadz Allah digunakan untuk menunjukkan keesaan Tuhan dan menegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Nama Allah mencerminkan keagungan dan kesempurnaan Tuhan yang tidak bisa disamakan dengan apa pun.
3. Bagaimana cara pengucapan lafadz Allah yang benar?
Lafadz Allah diucapkan dengan memanjangkan suara pada huruf Alif (أ) di awal kata, disertai dengan pengucapan huruf Lam (ل) yang jelas dan tegas. Pengucapan harus dilakukan dengan memperhatikan makhraj (tempat keluarnya suara) huruf-huruf tersebut agar terdengar benar dan tidak salah. Pengucapan yang benar sangat penting, karena lafadz ini adalah nama yang sangat mulia.
4. Apa saja hukum tajwid yang perlu diperhatikan saat membaca lafadz Allah?
Dalam membaca lafadz Allah, terdapat beberapa hukum tajwid yang harus diperhatikan:
- Idgham (penggabungan): Ketika lafadz Allah bertemu dengan huruf Lam (ل) berikutnya dalam bacaan, pengucapannya harus digabung dengan jelas.
- Mad: Pada lafadz Allah yang mengandung huruf Alif (أ), sering kali terdapat hukum mad (pemanjangan suara) yang mengharuskan kita memanjangkan suara selama dua, empat, atau enam harakat, tergantung konteks bacaannya.
5. Mengapa lafadz Allah sangat dihormati dalam Islam?
Lafadz Allah sangat dihormati dalam Islam karena itu adalah nama Tuhan yang Maha Esa, yang merupakan pusat keyakinan dan doa umat Islam. Nama ini menunjukkan keesaan Tuhan (Tawhid), yang menjadi inti dari ajaran Islam. Karena itu, lafadz Allah sering kali digunakan dengan penuh rasa hormat dalam berbagai ibadah, doa, dan bacaan Al-Qur'an, serta selalu diucapkan dengan adab dan kesopanan.
Baca juga materi tajwid lainnya seperti :