Hukum mim dan nun bertasydid, bagaimana cara membacanya?
Kesalahan umum yang sering dilakukan umat Islam dalam membaca Al Qur’an biasanya antara mad dan ghunnah. Bacaan mad yang seharusnya dibaca 2 harakat, dibaca kurang atau bahkan terlalu panjang.
Dan mayoritas tidak sadar akan hal ini. Bisa jadi karena belum tahu cara membaca Al Qur’an yang baik.
Hukum min dan nun bertasydid |
Kesalahan Membaca Mim dan Nun Bertasydid
Contoh kesalahan dalam membaca huruf yang 2 harokat yaitu ketika membaca basmalah.
Kebiasaan ketika belajar di TPA atau di masjid dimana bacaan yang 2 harakat dibaca lebih. Masih ingat dengan nada basmalahnya ?
Bismillaaaaa hirrohmaaaaa nirrohiiiiiim.
Kebiasaan ini ternyata masih dilakukan oleh kebanyakan yang sudah dewasa. Mungkin karena nadanya enak, atau karena sudah hafal di luar kepala seperti itu.
Kita semua tahu, kalau huruf di Al Qur’an yang seharusnya dibaca 2 ketukan itu banyak sekali. Kalau kita tidak mulai belajar, kemungkinan besar akan mengulang kesalahan dalam jumlah yang banyak.
Kesalahan umum yang kedua, yaitu kesalahan dalam membaca ghunnah. Salah satunya bacaan mim & nun bertasydid.
Coba baca surat di bawah ini !
Surat An Naas |
Ya kan, secara ngga sadar mayoritas membaca nun bertasydid di surat An Naas tadi tidak memakai dengung. Atau dibacanya cepat dan ngga ditahan.
Padahal, Imam Al Jamzuri mengatakan bahwa setiap mim dan nun bertasydid itu di ghunnahkan.
Cara membaca Mim dan Nun Bertasydid
Baik, kalau begitu, bagaimana cara membacanya yang benar. Para ulama mengatakan bahwa cara membacanya dighunnahkan sepanjang 2 harakat. Bukan hanya ditahan ya, tapi juga dighunnahkan.
Lalu, apa itu ghunnah ?
Ghunnah itu adalah mendengung, dan suaranya keluar dari rongga hidung. Cara mudah untuk mengeceknya yaitu dengan mengucapkan “en..” atau “em..”.
Ghunnah akan terdengar kalau hidung kita terbuka seperti biasa. Tapi kalau hidung kita ditutup, maka suaranya tidak akan terdengar atau tidak akan bunyi. Coba aja !
Baik, sekarang sudah tahu ghunnah. Lalu, berapa lama ditahannya ?
Ukuran ditahan sifat ini ada yang mengatakan 2 harakat, Ada yang mengatakan 2 ketukan. Definisinya berbeda, tapi cara membacanya sama.
Ada juga yang mengatakan 3 harakat. 1 untuk huruf itu, dan 2 untuk lama ditahannya.
Tips Membaca Hukum Mim dan Nun Bertasydid
Tips untuk membaca hukum mim dan nun bertasydid supaya panjang ghunnahnya pas, bisa dengan 2 cara ini :
Menutup atau membuka jari
Menghitungnya menggunakan jari. Posisi awal tangan boleh dari terbuka atau tertutup (mengepal). Dari boleh mulai dari jari mana saja, tidak ada larangan.
Cara menghitungnya juga ada 2 cara. Bisa dihitung mulai dari mengucapkan hurufnya, atau menghitung ghunnahnya saja.
Kalau hitungan dimulai ketika mengucapkan huruf, maka jumlahnya menjadi 3 hitungan. Tapi kalau menghitung ghunnahnya saja, maka jumlahnya 2 hitungan.
Mengangkat tangan
Mengangkat salah satu seperti takbir dalam shalat. Dan cara ini juga punya 2 cara, sama seperti dengan jari.
Kalau mau dimulai ketika mengucapkan huruf, maka tangan ditahan sejenak di atas kemudian baru diturunkan. Tapi kalau hanya menghitung yang mendengungnya saja, tangan hanya diangkat dan langsung diturunkan.
Belajar mudah cara membaca Al Qur'an di www.FunQuran.my.id
Baca juga :
1. Hukum mim mati beserta contohnya
2. Keutamaan belajar ilmu tajwid